CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

MY PICTURE'S

MY PICTURE'S
KEISTIMEWAAN SEORANG WANITA TERPANCAR DARI HIJABNYA

Kamis, 24 Juni 2010

Jihad

Imam Bukhari dan Muslim merawikan bahwa Abu Darr berkata, ”Ya, Rasulullah, perbuatan apa yang paling utama?” Nabi Muhammad SAW menjawab, ”Beriman kepada Allah dan berjihad di jalan Allah.” Dalam beberapa hadis lainnya, kecuali berjihad, Rasulullah menjelaskan bahwa mendirikan salat pada waktunya, berbuat baik kepada orangtua, dan menunaikan rukun Islam kelima sehingga kita menjadi haji mabrur, juga termasuk perbuatan utama.

Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin mengutip Abu Said al-Khudri bertutur, ”Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, dan berkata, ‘Manusia seperti apa yang paling utama?’ Nabi menjawab, ‘Seorang mukmin yang berjihad dengan diri dan hartanya di jalan Allah.’ Ia berkata, ‘Lalu siapa?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian seorang mukmin muda yang beribadah kepada Allah dan meninggalkan manusia dari keburukannya.”’ Hadis ini juga dirawikan oleh Bukhari dan Muslim.

Berjihad merupakan kewajiban Allah kepada makhluk-Nya, khususnya bagi kaum muslimin. Berjihad berarti beribadah kepada Allah. Dalam Islam, kita dinyatakan telah berjihad bila kita berusaha untuk mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, baik untuk diri sendiri maupun demi kepentingan masyarakat. Karena itu, berjihad harus dilaksanakan tidak hanya terbatas pada pertempuran, peperangan, dan ekspedisi. Setiap hari, kita harus berjihad, baik dalam keadaan aman maupun kacau-balau. Bagi kita, berjihad tidak mengenal waktu, dan ini menjadi ciri-ciri seorang mukmin dan muslim.

Dalam Alquran, ditemukan perintah berjihad sekitar 39 ayat. Misalnya dalam Q.S. 16: 110, 24:53, 25:52, atau 35:43. Nabi Muhammad dalam sirah perjuangannya telah mencontohkan jihad semacam ini sejak diangkat menjadi rasul selama di Mekah dan Madinah. Dan, dalam beberapa ayat, kata jihad selalu bergandengan dengan kata fi sabilillah. Kata ini dimaksudkan agar kita selalu berniat untuk Allah dan berharap ridha-Nya dalam berjihad.

Beberapa ulama menyimpulkan bahwa berjihad disebabkan karena hendak mempertahankan diri, kehormatan, harta, negara dari serangan musuh, hendak memberantas kezaliman, menghilangkan fitnah yang ditimpa umat Islam, membantu orang-orang mustad’afin, dan berusaha mewujudkan keadilan dan kebenaran. Dengan kata lain, kita berjihad, karena kita ingin menegakkan dan melaksanakan syariah Islam sehingga tercipta suasana damai dan tenteram.

Untuk itu, tidak dibenarkan menyerang musuh-musuh Islam, bila keadaan damai dan tenteram telah dicapai. ”Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada suatu kaum, yang antara lain kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya….” (4:90). Walau demikian, tetap berjihad agar Allah meridhai apa yang kita lakukan. Amin..

0 komentar: