CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

MY PICTURE'S

MY PICTURE'S
KEISTIMEWAAN SEORANG WANITA TERPANCAR DARI HIJABNYA

Kamis, 01 Juli 2010

Upacara Adat Pada Masyarakat Paju Epat Di Kalimantan.

Dalam masyarakat manapun sebenarnya banyak sengketa yang diselesaikan sendiri oleh yang bersangkutan dengan bantuan dengan orang-orang disekitarnya. Dalam proses penyelesaian sengketa terutama di daerah pedesaan Indonesia sering terdapat beberapa tokoh yang diakui pengaruhnya oleh orang-orang sekitarnya dan mempunyai peranan yang lebih penting dibandingkan dengan orang-orang lain. Mereka itu disebut pemimpin informal , dan diakui oleh masyarakat sekitarnya sebagai juru bicara yang dapat menyuarakan norma yang berlaku sehingga dapat mengukur sampai seberapa jauh terjadi pelanggaran norma dan apa yang harus diwajibkan kepada pelanggar supaya berlaku sehingga dapat mengukur sampai seberapa jauh terjadi pelanggaran dan dapat diluruskan kembali.
Seperti halnya pada masyarakat Kalimantan, penyelesaain sengketa diselesaikan oleh para tua-tua adat saja. Bila suatu pelanggaran di anggap belum berat oleh tokoh adat setempat, ia menyelesaikan sendiri dengan yang bersangkutan. Dalam hal pelanggaran yang berat ia memanggil tokoh-tokoh setempat yang lain dan melalui rapat-rapat yang di tentukan apakah tertuduh memang bersalah dan apa hukumanya.
Biasanya ketentuan adat yang di langgar di sebut dan di kemukakan juga bagaimana pada masa lalu (preseben) keputusanya mengenai hal yang mirip dan di samping hukuman yang biasa berupa denda, di kenakan kewajiban yg bersalah untuk menyembelih hewan yang di santap besama.
Hal itu mempunyai fungsi sebagai persembahan dan untuk mengembalikan situasi keadaan semula (A.B Hudson : Paju Epat. The Ma’anyan of Indonesia Borneo. New York 1972 hlm 44 dalam buku Antropologi Dan Hukum yang di tulis oleh T.O Ihromi)

0 komentar: