CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

MY PICTURE'S

MY PICTURE'S
KEISTIMEWAAN SEORANG WANITA TERPANCAR DARI HIJABNYA

Jumat, 23 Juli 2010

Wajah Lain Antropolog


Ada wajah manusia dalam dewasa ini yang berbeda dari yang biasa di munculkan. Wajah hitam menakutkan disisi wajah putih menawan. Wajah menakutkan yang tak layak di ekspos dan di perlihatkan bahwa hal tersebut selayaknya ditekan, diminimalkan dan tak dimunculkan. Wajah itu merupakan wajah keburukan. Keberadaannya tak dapat di tolak karena ia pasti akan selalu ada pada diri manusia, tak terkecuali oleh para antropog.
Menelusuri daerah satu ke daerah yang lain atau dari Negeri satu ke Negeri lain dengan melakukan penelitian lapangan merupakan salah satu ciri khas bagi para antropolog. Mengetahui dan memahami berbagai etnik budaya yang berbeda menjadikannya salah satu ciri yang di unggulkan dari ahli penelitian social lainnya.
Para antropolog yang tinggal bersama seorang istri dan anak-anaknya mampu menciptakan kehidupan yang sejahtera di lingkup keluarga kecil mereka. Dari sebagian dikenal santun, baik, ramah kepada setiap orang dilingkungan sekitarnya menciptakan mereka sebagai sosok yang pantas tuk dijadikan panutan. Berbagai hasil penelitiannya pun dapat bermanfaat bagi banyak orang tergantung focus penelitiannya. Misalnya penelitian mengenai kebudayaan kemiskinan (culture of poverty) di kota metropolitan Jakarta dengan bantuan lembaga social masyarakat atau yang lain telah menjadi salah satu masukkan untuk program pengembangan pembangunan di Negri ini. Ada juga penelitian mengenai penggugatan diskriminasi terhadap tribal culture (kebudayaan suku-suku di pedalaman) yang juga bermanfaat bagi Negri ini.
Namun, siapa yang mengira di balik itu semua terselip titik hitam yang cukup menakutkan. Sebut saja beberapa para antropolog Eropa dengan menjadikan ilmu mereka sebagai salah satu strategi penjajahan dalam alat perebutan kekuasaan (power tools) di beberapa Negeri jajahan seperti di India, Inggris mampu menaklukkannya dengan bantuan antropolog. Di Negri ini pun demikian, pemisahan Timor-timor dari bumi pertiwi kita ini tak luput dari andil seorang antopog. Selain itu, gerakan Aceh merdeka (GAM) yang sudah bubar pada awal pemerintahan SBY jilid satu pun terbentuk dari peran seorang antropolog di dalamnya, dsb.

Kedua ciri wajah yang berbeda pada para antropog ini pun menjadikannya sulit untuk di fahami. Selain itu kemunculan dirinya pun tak dapat diketahui di lingkungan public karena ruang kerja mereka terletak di belakang layar. Bertugas sebagai seseorang yang berada di belakang panggung dalam sebuah pertunjukan menjadi sesuatu hal yang unik dari diri anropolog. Keberadaan mereka tak dapat di ketahui oleh kebanyak orang sehingga terkadang mereka mirip dengan intelegen. Sekalipun ilmunya dianggap sepele atau gampang bagi sebagian orang sehingga keberadaannya yang tidak diketahui itulah menjadikan perekembangan antropolog Indonesia kurang mendapat perhatian, baik dari para ahli sosial ataupun masyarakat pada umumnya tetapi, keberadaan mereka sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi kebanyakan orang tak terkecuali bagi Negri ini. Namun sehebat apapun para antropolog, didalam dirinya pasti menyimpan sisi-sisi kekurangan karena mereka tetaplah manusia.
Anda ingin mengetahui lebih banyak lagi.
Kunjungi : www.dwiloveislam-dwie.blogspot.com atau twitter@dwiafifaah.com untuk berdiskusi tentang masalah apapun (via messange).
Semoga bermanfaat, terima kasih.

0 komentar: