CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

MY PICTURE'S

MY PICTURE'S
KEISTIMEWAAN SEORANG WANITA TERPANCAR DARI HIJABNYA

Senin, 21 Februari 2011

Tips Mengerjakan Soal Psikologi


         Mengikuti berbagai tes untuk mendaftar pekerjaan sebagai kariawan atau ingin masuk ke perguruan tinggi adalah persyaratan utama yang harus di lewati.  Berbagai tes harus di kerjakan, termaksud tes soal psikologi .
         Tes psikologi banyak di gunakan dalam berbagai kepentingan, diantaranya tes untuk seseorang dalam rangka mengevaluasi diri terhadap kemampuan, bakat yang di miliki, minat yang ada serta sifat-sifat kepribadiannya. Selain itu, tes ini juga dapat di gunakan dalam kepentingaan kenaikan pangkat atau jenjang karir seseorang, kepentingan masuk ke perguruan tinggi serta seleksi calon kariawan. Banyak calon tes yang menganggap tes ini tergolong sangat berat bahkan Tak sedikit calon kariawan atau mahasiswa gugur di tes ini (peserta). Meskipun sudah banyak tips dalam mengerjakan latihan tes psikologi tetapi penulis menampilkan tulisan ini agar memberikan pengetahuan yang berbeda dalam rangka menambah ilmu dan berbagi pengalaman.
         Tes Intelegensi (kemampuan) adalah serangkaian tes yang harus di selesaikan dalam waktu tertentu atau lebih di kenal dengan istilah time limit test, yaitu sederetan soal yang relatif mudah tetapi di berikan batasan waktu. Tolak ukur kecerdasan seseorang pun di tentukan oleh jumlah soal yang dapat di selesaikannya dengan benar.

A.        Klasifikasi Tes, di kategorikan sebagai berikut :
a.     Tes kemampuan numerik
                Tes kemampuan numerik merupakan salah satu tes kemampuan mental yang tergolong utama dari yang lain yakni, mengukur kemampuan berfikir  yang berkaitan dengan bilangan dan konsep bilangan atau berbentuk angka-angka. Yang paling terpenting dalam tes ini terletak pada ketelitian dan kecermatan seseorang. 
b.    Tes kemampuan verbal
Melalui lisan atau bahasa secara tertulis adalah suatu pemikiran psikologis terhadap seseorang atau kelompok dalam melakukan tes. Variasi soal tes verbal meliputi sinonim, antonim, definisi sebuah kata dan lain sebagainya.
c.     Tes kemampuan perseptual
                Tes ini berbentuk symbol yang tekadang memiliki kemiripan yang sama sehingga cukup membingungkan.
d.    Tes kemampuan spatial
                Tes ini berhubungan dengan ruang atau tempat yang terdapat dalam soal tes , berupa gambar, ruang, potongan, biasanya tes ini tergolong dalam tes-tes perhitungan dan lain-lain.
e.    Tes kemampuan teknikal
                Sesuai dengan istilahnya, tes ini lebih menekankan kepada soal-soal gambar yang terkait dengan masalah-masalah keteknikan, baik teknik mesin, bangunan maupun  listrik (bagaimana cara kerja benda atau peralatan-peralatan tersebut).
f.      Tes kemampuan analitik
                Tes ini mengukur kemampuan analisis terhadap suatu pernyataan yang berupa berbagai informasi, bagaimana memecahkan informasi tersebut lalu menarik kesimpulan dan
g.     Tes kemampuan kecerdasan
Berbeda dengan tes-tes di atas, tes ini mengukur kemampuan peserta dalam melaksanakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan kecepatan dan keakuratan.

B.        Waktu Mengerjakan Soal

Penentuan waktu sangatlah bergantung dalam tes intelegensi (kemampuan) ini. Hal ini bukanlah keharusan untuk menjawab setiap nomor soal dalam batas waktu yang telah di tentukan akan tetapi, lebih kepada sebanyak apa seseorang mampu menjawabnya dengan benar. Biasanya pada setiap sesion (satu jenis) tes tersebut diberi waktu 5 atau 10 menit, tergantung apakah soalnya cukup banyak atau tingkat kesulitannya relatif lebih tinggi. Dengan waktu tersebut peserta atau calon yang mengikuti tes mampu menyelesaikan soal dalam waktu sekian detik karena dapat mengukur waktu yang di tentukan dengan jumlah soal yang harus di selesaikan.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah jika peserta merasa ragu dengan soal-soal yang tertera. Sebaiknya ia melompati atau tidak mengerjakannya lalu berusaha mengerjakan soal berikutnya. Walaupun hal itu tidaklah selalu membantu akan tetapi, peserta harus memahami bahwa mulailah mengerjakan soal yang lebih sederhana karena mempermudah menyelesaikannya.

Referensi:
Soenanto, Hardi, dkk., Memahami Psikotes, Bandung : Pustaka Grafika, 2002.




0 komentar: