CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

MY PICTURE'S

MY PICTURE'S
KEISTIMEWAAN SEORANG WANITA TERPANCAR DARI HIJABNYA

Rabu, 07 Juli 2010

Arti Penelitian Bagi Mahasiswa

Bagi sebagian orang menganggap bahwa untuk memahami suatu kebudayaan dalam sebuah komonitas dalam masyarakat, kelompok, ataupun individu tergolong membosankan. Meneliti berbagai kebiasaan dan prilaku mereka, menjadikannya sebagai kegiatan yang kurang perlu untuk dilakukan.
Tanpa sadar kita lupa bahwa kenyataan yang banyak terlihat dari tingkah laku manusia memilki ragam makna yang berbeda bagi tiap pelakunya. Melakukan berbagai prilaku yang berbeda (baik dari berbeda profesi dsb) juga memiliki makna tersendiri bagi mereka. Bahkan gambaran yang paling menonjol dari manusia adalah diversitasnya. (Spradley,1979:14-15). Satu rumpun manusia menunjukkan variasasi tersendiri bagi mereka yakni menciptakan pola makan yang berbeda, pola perkawinan dan pengasuhan anak yang berbeda. Memengang nilai yang berbeda, mempelajari Tuhan yang berbeda bahkan mengejar tujuan yang berbeda pula niat dan caranya. Adanya perbedaan budaya inilah yang mengharuskan kita untuk mendeskripsikannya dengan penuh hati-hati melalui sebuah penelitian lapangan.
Selain itu, disaat Ilmuan social berbicara mengenai masyarakat yang kompleks seperti sekarang menganggap bahwa kita memiliki kebudayaan yang homogen yakni hidup dengan berbagai macam aturan budaya yang berbeda-beda. Tingkah laku manusia yang berbeda ini pulalah melahirkan berbagai macam permasalahan yang muncul di tengah-tengah kita. Misalnya: perekrutan tenaga kerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta memutuskan untuk menyeleksi calon kariawan dari berbagai daerah seperti, Makassar, Kalimantan, Irian dsb. Pertemuan dalam sebuah komonitas dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda ini menciptakan pola kebudayaan yang berbeda pula (kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan asli menurut Narto salah seorang mahasiswa Antropologi Unhas disaat saya berbincang-bincang dengannya), apakah nantinya akan terjadi konflik antar mereka baik dari segi pola pikir maupun pola sikapnya ataukah terjadi prilaku pada mereka yang berbeda dari sebelumnya. Selain itu sebuah Institusi perguruan tinggi Negri misalnya Universitas Haasanudin di Makassar setiap tahunnya menerima berbagai mahasiswa yang berasal dari daerah yang berbeda sebut saja seperti Sengkang, Bulukumba, Toraja dsb. Mengenal dunia kampus yang terletak di tengah-tengah kota menciptakan kecendruangan perubahan sikap mereka selama kuliah yang berbeda dari sebelumnya.
Dari kedua contoh kasus di atas menunjukkan bahwa adanya berbagai prilaku yang berbeda dari tiap budaya di Negri ini, disaat meneliti mereka paling tidak kita dapat memahami perubahan yang terjadi karena adanya lintas budaya tadi sehingga kita dapat melihat dan menyelesaikannya dengan menghindari konflik yang akan dan sudah terjadi. Bahkan bagi peneliti handal (antropolog) mampu menciptakan teori baru sesuai fenomena social yang terjadi.
Sebagai seorang mahasiwi yang memahami hakekatnya sebagai agent of change and social control di tengah-tengah masyarakat, saya menganggap untuk mengadakan sebuah perubahan demi Negri ini agar lebih baik kedepan maka kita seharusnya memahami terlebih dahulu kebudayaan masyarakat kita sendiri. Berupaya menyatukan berbagai macam budaya sehingga dapat memahami dan menemukan titik terang permasalahan yang selama ini di perbincangkan oleh kaum interlek dapat kita selesaikan. Seorang mahasiswa yang telah amat akrab dengan kegiatan berdiskusi dan penelitian, seharusnya mengembangkan ide mereka baik dari dan untuk kebudayaan Negri ini.
Selayaknya sebagai bagian dari kaum intelektual muda kita bukan hanya bisa berbicara mengeluarkan aspirasi dengan turun kejalan (sekalipun memang ini bagian dari demokrasi) mengenai suatu realitas yang terjadi namun alangkah lebih tepatnya kita mengkaji lebih mendalam dan mencari akar masalah dari suatu realitas yang terjadi dengan melakukan penelitian lapangan (kualitatif). Ada harapan yang tersirat dari setiap penelitian bahwa hasilnya akan menolong memecahkan masalah atau memperbaiki kondisi dengan cara tertentu sehingga perolehan pengetahuan melalui penelitan dapat memperbaiki kualitas hidup umat manusia pada umumnya. (Chadwick, 1991:28-29).
Sebagai peneliti pemula selayaknya kita berusaha melihat dan memahami segala prilaku yang ada di sekeliling kita. Sebagaimana yang di lakukan oleh beberapa mahasiswa Antropologi Universitas Hasaanudin yang melakukan penelitian lapangan di Desa Arungkeke Kecamatan Arungkeke Sulsel mengenai Industri Garam (19 Juni 2010). Selama ini banyak yang tidak mengetahui bahwa ternyata disana memiliki hasil pertanian garam yang cukup pesat yang dapat dikembangkan dan dapat dijadikan sebagai salah satu komoditi demi pemasukan anggaran devisa Negri kita.
Melalui penelitian dengan wawancara mendalam (indepnt interview) tentunya dapat mengkaji fenomena social budaya masyarakat tertentu secara menyeluruh sehingga dapat memahami keinginan dan kemauan masyarakat. Hasil penelitan tersebut nantinya dapat dipublikasikan kepada halayak publik, hasilnya pun dapat menunjukan nilai ilmiah dari kreatifitasan kita sebagai seorang mahasiswa sekaligus sebagai bentuk kepedulian kita kepada Negri ini. Dengan demikian, hasil penelitian lapangan yang kita lakukan akan banyak mengungkapkan fakta yang mungkin publik atau masyarakat belum tahu sebelumnya.